? Salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan oleh para developer produk digital yaitu keamanan. Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial jika sistem keamanannya tidak maksimal, selain itu tingkat kepercayaan masyarakat pun menurun yang mengakibatkan produk tidak lagi diminati oleh para konsumen. Lalu bagaimanakah strategi keamanan di infrastruktur lower layer dan upper layer? berikut pembahasannya.
Strategi keamanan lower layer
Keamanan sistem yang baik dan efektif dapat diciptakan dengan cara memahami terlebih dahulu lapisan-lapisan yang ada pada sebuah infrastruktur sebuah produk. Keamanan harus ada pada setiap lapisan karena kebocoran bisa datang dari mana saja. Keamanan di lower layer dapat diterapkan dengan cara mengisolasi pihak luar seketat mungkin. Letakkan server web, database, dan cache di jaringan tertutup. Hal ini dilakukan agar jika saat terjadi kebocoran, data-data sensitif bisa tetap aman dari akses yang tidak sah. Perlu diingat, jika menyangkut akses jaringan di lower layer, penggunaan password sangat tidak diperbolehkan, selain itu user juga tidak boleh melakukan login ke root. Dengan begitu akses yang tidak sah bisa diminimalisir lebih maksimal.
Strategi keamanan upper layer
Keamanan di upper layer sendiri berkisar pada pencegahan adanya jalur yang bisa dieksploitasi. Input yang masuk perlu divalidasi dan dibatasi agar tidak ada pengguna yang mengirimkan file berbahaya. Untuk dapat memaksimalkan keamanan, dapat menggunakan layanan-layanan third party seperti firewall, next-generation, web application firewall (WAF), dan content distriution network (CDN). Selain itu, dapat menerapkan virtual container, sehingga akses tidak akan bisa melalui aplikasi yang diijinkan dan membatasi terjadinya host-level access.
? Ada beberapa tantangan khusus dari strategi yang dapat diterapkan dalam infrastruktur produk digital tersebut, yaitu risiko dan tanggung jawab lebih berat daripada layanan lainnya, ancaman peretas produk yang menggunakan cara-cara canggih untuk membobol sistem sehingga mengurangi rasa kepercayaan pengguna, dan penyedia layanan harus patuh terhadap undang-undang transaksi keuangan yang berlaku di negara yang bersangkutan.