Banyak orang kini membicarakan apakah founder non-teknis harus belajar pemrograman atau tidak. Beberapa orang menganggap bahwa founder non-teknis tidak perlu belajar pemrograman karena tugas dari founder adalah menginspirasi timnya. Namun, seorang founder non-teknis harus tetap belajar keahlian dasar pemrograman, seperti tahu bagaimana mengedit dan memasukkan kode program ke dalam server dan apa yang dilakukan oleh kode-kode tersebut. Berikut alasan seorang founder non-teknis harus belajar pemrograman.
Dapat memperbaiki kode terkait non-teknis
Seorang programmer dapat memperbaiki beberapa aspek non-teknis, seperti memperbaiki bug yang bisa merusak user experience, mengganti ukuran dan warna tulisan menggunakan CSS dan HTML, serta memperbaiki dan meminimalisir kesalahan dalam optimalisasi SEO.
Mencoba ide dengan cepat
Meskipun pemrograman bukan faktor kunci dalam sebuah startup, tapi seorang founder harus mengerti masalah dari pengguna dan solusi seperti apa yang dibutuhkan. Dengan mengerti pemrograman, founder tersebut bisa tahu apakah sebuah ide bekerja atau tidak tentunya dengan lebih cepat dan murah, serta mengetahui apakah ide tersebut sesuai biaya pemrogramannya.
Memahami jadwal secara realistis
Mengerti pemrograman ternyata dapat membantu seorang founder dalam mengambil keputusan. Misalnya untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah fitur dan kelayakan fitur tersebut. Selain itu, bisa untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat program dan sub-program, sehingga founder akan mengetahui jika pekerjanya menghabiskan waktu lebih lama dari yang seharusnya.